Senin, 17 September 2012

ARANG BATOK



Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Luas areal tanaman kelapa pada tahun 2009 adalah 3.853.421 ha dengan total produksi diperkirakan mencapai 3.310.185 ton pertahun yang terdiri dari perkebunan rakyat, perkebunan besar Negara, dan perkebunan besar Swasta Seumber Disbun Lampung Barat. Kelapa mempunyai nilai dan peran yang penting baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial budaya.
Pemanfaatan buah kelapa umumnya hanya daging saja untuk dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga, sedangkan hasil sampingan lainnya seperti tempurung kelapa belum begitu banyak dimanfaatkan. Bobot tempurung kelapa mencapai 12 % dari bobot buah kelapa. Dengan demikian, apabila secara rata-rata produksi kelapa per tahun adalah sebesar 3.310.185 ton maka berarti 397,222 ton tempurung yang dihasilkan. Potensi produksi tempurung yang sedemikian besar belum seluruhnya termanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya. Salah satu produk yang dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang tempurung kelapa. Yang pada selanjutnya dapat diolah menjadi arang aktif.  Jadi arang tempurung ini merupakan bahan baku untuk industry arang aktif. Pembuatan arang tempurung ini belum banyak yang melakukannya, padahal potensi bahan baku, penggunaan dan potensi pasar cukup besar. Dari aspek tekhnologi, pengolahan arang tempurung kelapa relative masih sederhana dan dapat dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil.  Keterbatasan modal, akses terhadap informasi pasar dan pasar yang terbatas serta kualitas serat yang belum memenuhi persyaratan merupakan kendala dan masalah dalam pengembangan usaha industry pengolahan tempurung kelapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar