Senin, 17 September 2012

PEMASARAN ARANG BATOK



Saat ini arang batok kelapa layaknya emas dikarenakan banyaknya kebutuhan pasar yang menggunakan bahan baku pembakaran pembuatan makanan, sehingga menurut kami besar produksi kurang mencukupi kebutuhan pasar, sehingga kami mempunyai pasar tetap dari pabrik pembuatan briket di wilayah Tanggerang dan pasar kemiri serta pasar pucung untuk di distribusikan ke pasar minggu  dan citeureup. Serta Permintaan arang tempurung kelapa saat ini sangatlah besar, Permintaan arang tempurung kelapa tergantung pada aktifitas dan produktifitas industri arang aktif yang berada di pulau jawa dan sekitarnya. Data kapasitas industri arang aktif ini sulit diperoleh di instansi terkait baik di tingkat I maupun di tingkat II. Sebagai gambaran permintaan, dapat dilihat dari data ekspor arang aktif Propinsi pulau jawa pada tahun 2000 yaitu sebesar 8.417,89 ton atau setara 6.734,3 ton arang tempurung kelapa. Volume arang aktif ini menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat dihasilkan dari dua pabrik arang aktif
Permintaan arang tempurung kelapa di pulau jawa kepada perusahaan responden adalah sebesar 1.800 ton per tahun dan hanya untuk pabrik arang aktif yang berada didekat lokasi usaha pembakaran arang tempurung tersebut. Peluang permintaan sebenarnya lebih besar apabila arang tempurung tersebut dipasarkan ke berbagai industri arang aktif di Jakarta, Surabaya dan beberapa daerah lainnya. Peluang permintaan ini dapat juga meningkat apabila rumah tangga mempergunakan arang tempurung sebagai bahan bakar sehari-harinya atau beberapa industri kecil makanan seperti berbagai industri keripik, pedagang sate/ikan bakar dan sebagainya, juga mempergunakan arang tempurung ini sebagai bahan bakarnya.
Disamping permintaan didalam negeri, arang juga memenuhi permintaan luar negeri (ekspor). Pada tahun 2000 ekspor arang tempurung sebesar 26.360.600 Kg dengan nilai US$ 4.699.147, sementara pada tahun 2001 sampai dengan bulan Maret 2001 mencapai 3.742.232 Kg senilai US$ 716.270. Volume ekspor arang tempurung setiap tahunnya memang lebih besar dibandingkan volume ekspor arang aktif, namun nilai ekspornya berada dibawah nilai ekspor arang aktif. Sebagai perbandingan ekspor arang aktif tahun 2000 hanya sebesar 10.204.684 Kg dan nilai ekspornya mencapai US$ 7.580.636. Ekspor arang tempurung dibanding dengan arang aktif serta ekspor tempurung sendiri adalah seperti tampak pada Tabel3.1
Secara lebih jelasnya kecenderungan permintaan ekspor arang tempurung, arang aktif dan tempurung dapat dilihat pada Grafik3.1dan Grafik3.2 Berdasarkan data ekspor pada Grafik 3.1 dan 3.2, mulai tahun 1999 sampai tahun 2000 ekspor arang aktif dan tempurung mengalami penurunan baik volume maupun nilai ekspor, namun sebaliknya terjadi pada arang tempurung dimana volume dan nilai ekspornya memperlihatkan terus mengalami peningkatan. Hal ini memperlihatkan bahwa arang tempurung masih memiliki prospek ekspor yang bagus.

Latar belakang



Latar belakang dari dibuatnya BLOG ARANG BATOK ini adalah melihat salah satu produk arang tempurung kelapa ini yang bernilai ekonomis yang dibuat dari tempurung kelapa adalah arang aktif yang bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, usaha makanan dan usaha sector industry lainnya, serta belum banyaknya yang melakukan usaha pembuatan arang tempurung kelapa ini  padahal potensi bahan baku, dan penggunaan dan arang aktif serta potensi pasar yang cukup besar, Arang aktif adalah arang yang diproses sedemikian rupa sehingga mempunyai daya serap / adsorpsi yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan atau uap. Arang aktif dapat dibuat dan bahan yang mengandung karbon baik organic atau anorganik, tetapi yang biasa beredar di pasaran berasal dari tempurung kelapa, kayu dan batubara.
Kegunaan arang aktif saat ini telah digunakan secara luas dalam industry kimia, makanan/minuman dan farmasi. Pada umunya arang aktif digunakan sebagai bahan penyerap, dan penjernih. Dalam jumlah kecil digunakan sebagai katalisator

ARANG BATOK



Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Luas areal tanaman kelapa pada tahun 2009 adalah 3.853.421 ha dengan total produksi diperkirakan mencapai 3.310.185 ton pertahun yang terdiri dari perkebunan rakyat, perkebunan besar Negara, dan perkebunan besar Swasta Seumber Disbun Lampung Barat. Kelapa mempunyai nilai dan peran yang penting baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial budaya.
Pemanfaatan buah kelapa umumnya hanya daging saja untuk dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga, sedangkan hasil sampingan lainnya seperti tempurung kelapa belum begitu banyak dimanfaatkan. Bobot tempurung kelapa mencapai 12 % dari bobot buah kelapa. Dengan demikian, apabila secara rata-rata produksi kelapa per tahun adalah sebesar 3.310.185 ton maka berarti 397,222 ton tempurung yang dihasilkan. Potensi produksi tempurung yang sedemikian besar belum seluruhnya termanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya. Salah satu produk yang dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang tempurung kelapa. Yang pada selanjutnya dapat diolah menjadi arang aktif.  Jadi arang tempurung ini merupakan bahan baku untuk industry arang aktif. Pembuatan arang tempurung ini belum banyak yang melakukannya, padahal potensi bahan baku, penggunaan dan potensi pasar cukup besar. Dari aspek tekhnologi, pengolahan arang tempurung kelapa relative masih sederhana dan dapat dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil.  Keterbatasan modal, akses terhadap informasi pasar dan pasar yang terbatas serta kualitas serat yang belum memenuhi persyaratan merupakan kendala dan masalah dalam pengembangan usaha industry pengolahan tempurung kelapa.